bytenews.id – GLOBAL – Meski telah memblokir lebih dari 99,9% email phishing bermuatan malware, Google mengakui bahwa ancaman penipuan digital di Gmail masih tinggi dan terus berkembang. Dalam keterangannya, perusahaan teknologi raksasa ini menyebutkan bahwa setidaknya 2,5 juta pengguna Gmail masih berisiko menjadi korban penipuan siber.
“Dengan lebih dari 2,5 juta pengguna Gmail, kami saat ini menyebarkan model AI untuk memperkuat pertahanan keamanan di Gmail, termasuk menggunakan bahasa besar (LLM) baru yang dilatih untuk membasmi phishing, malware, dan spam,” ujar Google, seperti dikutip dari Forbes, Jumat (30/5/2025).
Namun, menurut firma keamanan siber McAfee, kemajuan AI juga bisa dimanfaatkan oleh penjahat siber. Mereka menilai, penipu kini dapat menciptakan scam yang lebih meyakinkan dan sulit terdeteksi.
“Seiring perkembangan AI yang lebih mudah diakses saat ini, penjahat siber menggunakannya untuk menciptakan scam yang lebih meyakinkan dan terpersonalisasi, sehingga lebih sulit dideteksi,” kata McAfee.
Menurut laporan Mailmodo, spam menyumbang lebih dari 46,8% trafik email secara global pada bulan ini. Kondisi tersebut mendorong banyak perusahaan mencari alternatif komunikasi internal, seperti Microsoft Teams, Slack, hingga aplikasi perpesanan seperti WhatsApp dan Telegram.
Solusi Baru: Sembunyikan Email
Para pakar menyarankan agar pengguna menyembunyikan alamat email utama untuk menghindari serangan. Apple telah meluncurkan fitur Hide My Email yang memungkinkan pengguna membuat email palsu yang diteruskan ke alamat asli mereka.
“Anda dapat membuat alamat email unik dan acak yang diteruskan ke akun email pribadi Anda, sehingga Anda tidak perlu membagikan alamat email asli Anda saat mengisi formulir atau mendaftar buletin,” jelas Apple.
Google sendiri tak mau ketinggalan. Pada akhir 2024, Google mulai mengembangkan fitur Shielded Email, yang memungkinkan pengguna membuat email alias sekali pakai atau terbatas guna keperluan verifikasi atau pendaftaran.
Fitur ini sudah mulai diuji ke beberapa pengguna dan menjadi opsi saat login ke Gmail. Email alias itu akan meneruskan pesan ke email utama tanpa mengorbankan kerahasiaan identitas asli pengguna.
Langkah Perlindungan Tambahan
Meski sistem AI Google kini diklaim mampu mendeteksi spam 20% lebih efektif dan meninjau laporan spam 1.000 kali lebih banyak setiap harinya, para ahli menilai perlindungan tambahan masih dibutuhkan. Berikut langkah pencegahan yang disarankan:
1. Aktifkan Hide My Email di Apple atau Shielded Email di Gmail.
2. Buat email publik terpisah dari email utama dan hindari membagikan email utama di ranah publik.
3. Rutin mengganti kata sandi dan menggunakan kombinasi yang kuat.
4. Jangan sembarangan mengklik tautan dalam email, bahkan jika tampak resmi.
5. Pastikan semua perangkat dilindungi dengan perangkat lunak keamanan terbaru.
Meskipun teknologi semakin canggih, kesadaran dan kehati-hatian pengguna tetap menjadi kunci utama dalam menjaga keamanan data pribadi di era digital.
Sb : CNBC
ED: AR